KH Noer Alie lahir sebagai anak keempat dari sepuluh bersaudara pasangan Anwar bin Layu dan Maimunah binti Tarbin pada tanggal 15 Juli 1914 di desa Ujungmalang, Onderdistrik Babelan, Distrik Bekasi, Regentschap ( kabupaten ) Meester Cornelis, Residensi Batavia yang sekarang sesuai usulan yang diberikan Menteri Luar Negeri Adam Malik.
Pada tahun 1970 – an ketika berkunjung ke pesantren Attaqwa bernama Desa Ujungharapan Bahaga, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Semasa kecil KH Noer Alie sudah memperlihatkan semangat belajar yang sangat baik dimana pada usia dibawah lima tahun Noer Alie kecil sudah mulai menangkap dan menghafal surat –surat pendek dalam Al Quran yang diajarkan oleh kedua orang tua dan kakaknya. Pada Usia tujuh tahun Noer Alie mengaji pada Guru Maksum di kampung Ujungmalang Bulak, Pelajaran yang diberikan oleh Guru Maksum lebih dititikberakan pada pengenalan dan mengeja huruf Arab, menyimak, menghafal dan membaca Juzz-amma serta menghafal dasar – dasar rukun Islam, rukun iman, tarikh para nabi, akhlak dan Fikih
Pada tahun 1970 – an ketika berkunjung ke pesantren Attaqwa bernama Desa Ujungharapan Bahaga, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Semasa kecil KH Noer Alie sudah memperlihatkan semangat belajar yang sangat baik dimana pada usia dibawah lima tahun Noer Alie kecil sudah mulai menangkap dan menghafal surat –surat pendek dalam Al Quran yang diajarkan oleh kedua orang tua dan kakaknya. Pada Usia tujuh tahun Noer Alie mengaji pada Guru Maksum di kampung Ujungmalang Bulak, Pelajaran yang diberikan oleh Guru Maksum lebih dititikberakan pada pengenalan dan mengeja huruf Arab, menyimak, menghafal dan membaca Juzz-amma serta menghafal dasar – dasar rukun Islam, rukun iman, tarikh para nabi, akhlak dan Fikih