Senin, 05 Maret 2012

Siapapun Pemenangnya Diharapkan Meneladani Kemimpinan KH Noer Alie

BABELAN – Perhelatan Pemilukada Kabupaten Bekasi tinggal menghitung hari. Ketiga pasang Cabup-Cawabup diminta mampu berkaca pada kepemimpinan KH Noer Alie.

Sosok KH Noer Alie yang juga pahlawan nasional sekaligus pendiri Bekasi dan Pjs Bupati Jatinegara yang merupakan cikal bakal pendirian Kabupaten Bekasi pada 1950 memiliki berbagai kelebihan dalam hal kepemimpinan.


Ia merupakan sosok pemimpin bersahaja dan mampu mengkombinasikan dua hal sekaligus, ranah dunia dan akhirat secara sejajar dan proporsional.

Ketua ICMI Kabupaten Bekasi, Muhtadi Muntaha menjelaskan, sebagai pejabat dalam hal ini bupati, KH Noer Alie tidak meninggalkan jejak negatif.

Bahkan pada saat perang kemerdekaan telah usai dan jabatan sebagai Pjs Bupati Jatinegara juga selesai, ia bersama pejuang Bekasi mendirikan Kabupaten Bekasi. Kawan-kawan kyai jelas Muhtadi memaksanya untuk meneruskan kiprahnya di dunia politik. Namun  beliau tidak mau dengan alasan ingin kembali ke habitatnya, berkiprah di dunia pesantren.

’’Ketiga kandidat sudah selayaknya mencontoh kepemimpinan yang ditunjukkan KH Noer Alie. keberpihakannya pada kepentingan masyarakat kecil lebih dominan,” tutur cucu kemenakan KH Noer Alie tersebut.

Jejak kepemimpinan KH Noer Alie begitu membekas di hati rakyat. Ini terbukti saat beliau masih hidup. Siapapun bupatinya tunduk dan patuh atas setiap ide yang digagasnya. Ini pertanda seorang negarawan akan tetap dihormati meski sudah tidak lagi menjabat apa-apa.Ketiga kandidat ini juga bisa melakukan hal yang sama untuk nama baiknya dan kemajuan Kabupaten Bekasi.

’’Pemimpin yang baik akan selalu dikenang rakyatnya. Dan itu harus dilakukan ketiga kandidat ini jika kelak terpilih sebagai bupati,” tambah sekretaris Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bekasi ini.

Muhtadi juga menjelaskan resep supaya disegani saat memegang tampuk kepemimpinan ala KH Noer Alie yaitu, KH Noer Alie menganut tiga jargon prinsip hidupnya; bener, pinter dan terampil. Ia tidak memasukkan unsur material dalam jargon hidupnya. Sebagai  pemimpin, KH Noer Alie dikenal sangat toleran dan menyayangi masyarakat kecil. KH Noer Alie juga sangat paham dengan dunia pertanian karena beliau anak seorang petani, H Anwar.

’’Resep yang sudah diajarkan pak kyai ini mestinya dilakukan para pemimpin di Bekasi. Jangan sampai malah mementingkan kepentingannya sendiri,” papar ketua Biro Pemenangan Daerah tiga DPD Pan Kabupaten Bekasi ini.

Terkait persoalan akhirat, KH Noer Alie tercatat sebagai ulama yang mendirikan MUI Jawa Barat dan menjabat sebagai ketua pertamanya. Padahal saat itu belum ada MUI Pusat. Ini bukti sang kyai punya visi jauh ke depan yang terkadang baru bisa dipahami setelah beberapa tahun berlalu. Beliau juga mendirikan pesantren Attaqwa yang tercatat terbesar dan tertua di Bekasi Raya.

’’Masalah akhirat tentu tidak ditinggalkan begitu saja. Antara dunia dan akhirat berjalan beriringan,” tukas mahasiswa Pasca Sarjana di salah satu perguruan tinggi swasta Jakarta tersebut. (adv/hum)

sumber : http://www.radar-bekasi.com/?p=24823